Seperti benih
yang mengeluarkan tunasnya, kemudian tunas itu semakin kuat, lalu menjadi besar
dan tegak lurus di atas batangnya; tanaman itu menyenangkan hati penanamnya
karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan
orang-orang mukmin)... (Q.S. Al-Fath : 29)
Aktivis Dakwah Kampus....., itulah nama yang kerap kami
dengar. Lalu siapakah mereka?
Ya Rabb... Jika amanah ini Engkau sandarkan kepada kami,
maka izinkanlah agar kami dapat menumbuhkan
dakwah ini, di sini... di kampus tercinta.
Pagi ini ku pilih lagi berangkat ke kampus dengan
berjalan kaki... Ku tarik nafas panjang.... Subhanallah....
Ya Rabb...aku punya mimpi...
Aku ingin dakwah ini tumbuh subur untuk pemuda-pemuda
kampus pilar kebangkitan umat. Aku ingin kampus ini hidup, dengan orang-orang
yang bersih, generasi-generasi pemimpin umat yang berakhlak.
Ya Rabb....jika tongkat dari Peradaban Dunia ini adalah
Pemuda...maka di mana tanggung jawab kami untuk menyelamatkan mereka. Tidur
atau bermalas-malasankah?, padahal di luar sana begitu banyak pemikiran-pemikiran
yang siap menghantam pemuda, yang siap mengobrak-abrik cita-cita kita;Islam.
Saudaraku,
ketika amanah ini diletakkan di bahumu, tentu
Allah Maha Tahu kita mampu melaksanakannya. Teruslah berjuang dan bergerak
tanpa putus asa, karena dakwah ini membutuhkan orang-orang yang bernafas
panjang.
Perjalanan kita masih jauh, eratkan pegangan
tanganmu...,mundurlah sejenak saat kau merasa niatmu tak lagi lurus, kemudian
kembali maju dengan energi baru.
Dan teruslah bercita-cita.
"Kenyataan hari ini adalah mimpi kemarin, dan mimpi
hari ini adalah kenyataan hari esok." (Hasan Al-Banna)
Perjalanan dakwah kampus masih panjang. Yang diperlukan
adalah kesabaran dan ketelatenan. Maju sedikit demi sedikit masih lebih baik
daripada sekaligus lalu terkapar. Inilah jaman di mana perubahan itu berjalan
dengan sedemikian cepatnya. Kealpaan kita mengantisipasinya hanya akan
menjadikan kita terlibas, tanpa ampun. Dakwah seyogyanya harus direncanakan
sesuai dengan semangat jamannya. Dan harus ada pelopor di tiap jaman itu.
Mereka memperjuangkan dengan segenap daya upaya, penuh pengorbanan, dan berani
mengambil resiko. Sebagaimana telah dilakukan oleh ummat-ummat terdahulu. Ini
adalah sunnatullah perjuangan. Tanpa pengorbanan mustahil tujuan-tujuan yang
kita inginkan bisa tercapai. (Mustafa Kamal)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar